Kenyataannya
hidup sehat merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia setiap
harinya. Karena dengan kita sehat maka hidup ini akan lebih berarti. Tetapi
anda harus berhati-hati terhadap beberapa kegiatan yang menurut kita sepele dan
ternyata dapat merusak kesehatan kita…Apa sajakah itu ??? Ini dia
1. Mendengarkan Musik Lewat Earphone
Suka mendengarkan
musik lewat earphone…???? Hmm..hati-hati bahayanya. Terlalu sering mendengar
bunyi keras atau suara bising dalam tempo lama dan terjadi tiap hari bisa
mengganggu pendengaran. Kajian Komisi Eropa menunjukkan, kebiasaan mendengar
musik dengan earphone dengan volume tinggi (di atas 100 desibel), lebih dari
satu jam sehari dalam jangka minimal lima tahun, membawa risiko gangguan
pendengaran permanen.
Saat ini, 50-100 juta
orang diperkirakan aktif mendengar musik melalui earphone setiap harinya.
Berdasarkan penelitian, sebagian besar mereka menyetel volume hingga di atas 89 desibel (sekitar volume 90 %) untuk mengimbangi kebisingan lalu lintas. Gangguan pendengaran karena bising merupakan gangguan pendengaran tipe saraf (tuli sensorineural) akibat kerusakan koklea atau saraf sensoris.
Berdasarkan penelitian, sebagian besar mereka menyetel volume hingga di atas 89 desibel (sekitar volume 90 %) untuk mengimbangi kebisingan lalu lintas. Gangguan pendengaran karena bising merupakan gangguan pendengaran tipe saraf (tuli sensorineural) akibat kerusakan koklea atau saraf sensoris.
Menurut dr.Ronny
Suwento, SpTHT, dari Departemen Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT), RSCM,
Jakarta, getaran kuat akibat gelombang suara keras akan merusak sel-sel rambut
koklea dalam telinga dalam.
“Kerusakan itu akan menghambat impuls listrik mencapai saraf pendengaran sehingga tidak ada yang diteruskan ke otak untuk diinterpretasi sebagai suara,” kata dr Ronny. Gangguan pendengaran akibat paparan suara bising terjadi secara bertahap. “Mungkin pada tahun-tahun awal orang itu tidak akan merasakan gangguan karena suara yang kita gunakan dalam komunikasi sehari-hari hanya 500-4000 desibel,” tambahnya. “Lambat laun ambang batas pendengarannya makin menurun sampai akhirnya tidak bisa mendengar suara lagi,” kata dr Ronny.
“Kerusakan itu akan menghambat impuls listrik mencapai saraf pendengaran sehingga tidak ada yang diteruskan ke otak untuk diinterpretasi sebagai suara,” kata dr Ronny. Gangguan pendengaran akibat paparan suara bising terjadi secara bertahap. “Mungkin pada tahun-tahun awal orang itu tidak akan merasakan gangguan karena suara yang kita gunakan dalam komunikasi sehari-hari hanya 500-4000 desibel,” tambahnya. “Lambat laun ambang batas pendengarannya makin menurun sampai akhirnya tidak bisa mendengar suara lagi,” kata dr Ronny.
Telinga sendiri
diciptakan dengan berbagai bagian fungsi yang saling bekerja sama sehingga
seseorang mampu mendengar, memproses, dan memahami dunia di sekitarnya. Namun,
saat suara di sekitar kita terlalu keras atau bising, sel-sel rambut yang halus
di rumah siput dalam telinga (koklea) akan rusak. Sel rambut ini berfungsi
menangkap frekuensi suara dan meneruskannya ke pusat persepsi pendengaran di
otak.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ketika alat pemutar musik digital yang disambungkan dengan
earphone diputar pada volume optimal atau maksimal (intensitas sekitar 100
desibel), telinga hanya boleh terpapar maksimal 5 menit per hari. Pada volume
90 persen (90 desibel) hanya boleh terpapar selama 18 menit. Pada volume 80
persen (80 desibel), hanya boleh 1,2 jam dosis maksimal per hari. Dan, pada
volume 70 persen (70 desibel), hanya boleh sekitar 4,6 jam maksimal per hari.
Lebih dari itu, risiko terjadinya trauma bising akan lebih besar. Jadi,
sebaiknya dipakai pada volume rendah karena akan lebih aman.
Ingat dengan pepatah
yang mengatakan, “if it is too loud you are too old?” Semakin sering kita
mendengarkan bunyi yang terlalu keras, maka usia kita akan jauh lebih tua dari
usia sesungguhnya karena pendengaran kita terganggu.
2. Memakai Celana
Jeans Ketat
Beberapa tahun
terakhir, menggunakan celana jeans ketat (model pensil) menjadi tren di
kalangan anak muda. Bahkan, artis papan atas Indonesia seperti The Changcuters
pun menjadi salah satu pecinta celana jenis ini. Tak tanggung-tanggung, celana
ini bukan sekedar ketat, tapi juga menempel seolah menjadi kulit kedua bagi
pemakainya.
Memang tak terhitung
banyaknya pengguna celana jeans ketat. Namun, mungkin hanya segelintir yang
mengerti efek negatif memakai celana jenis itu. Menurut dr. Ryan Thamrin,
penggunaan celana jeans ketat pada wanita kerap menimbulkan masalah. Antara
lain:
Bagi Pria
Penggunaan celana
jeans ketat yang terlampau sering menyebabkan daerah di sekitar kemaluan
menjadi panas, sehingga berbahaya untuk sperma. Hasil penelitian di Indonesia
menyebutkan bahwa kualitas sperma pria mengalami penurunan bila terlalu sering
mengenakan celana jeans ketat. Disebutkan, jumlah sperma yang biasanya 60 juta
per mililiter dapat turun drastis menjadi 20 juta per mililiter.
Secara ilmiah, hal
ini dapat dijelaskan. Suhu yang tidak normal pada skrotum, yaitu lapisan yang
melindungi kemaluan, dapat berakibat buruk pada kualitas sperma karena tumpukan
keringat yang tidak bisa keluar di sekitar organ reproduksi. Sehingga dapat
menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma.
Bila diteruskan akan menjadi gatal dan menjalar ke bagian buah zakar.
Bagi Wanita
Banyak para wanita
yang menginginkan penampilan terlihat sexy,sehingga mengenakan pakaian yang
cenderung ketat agar dapat menunjukkan bentuk tubuhnya. Khususnya para pelajar
dan mahasiswa sering sekali mereka mengenakan celana jeans yang ketat, hingga
celana jenis ini menjadi pilihan utama bagi mereka. Tetapi apakah mereka tahu
kalau mengenakan celana jeans terus menerus kurang baik untuk kesehatan
terutama bagi organ intim kewanitaan.
Celana jeans ini
terbuat dari bahan yang cukup tebal, apalagi yang jenis straight jeans atau
celana jeans yang pas di badan. Hal ini dapat menimbulkan rasa panas di bagian
organ kewanitaan dan memicu produksi keringat yang cukup banyak. Ditambah lagi
sirkulasi udara di daerah kewanitaan juga terganggu akibat bahan yang tebal
itu, padahal daerah tersebut memerlukan sirkulasi udara yang cukup, agar
keringat cepat mengering.
Apabila hal ini terjadi
terus menerus maka, daerah itu akan menjadi lembab dan mudah sekali memicu
tumbuhnya jamur. Disamping itu resiko untuk terjadinya iritasi maupun infeksi
juga bertambah besar. Bila hal ini dibiarkan terus menerus maka akan
membahayakan organ kewanitaan yang mengancam kesehatan reproduksi. Selain itu
dengan menggunakan celana ketat, perut akan terasa sakit dan pernafasan juga
akan terganggu karena perut selalu dalam keadaan tertekan yang pada akhirnya
proses BAK (Buang Air Kecil) dan BAB (Buang Air Besar) juga akan terganggu.
Jadi, dengan kenyataan yang demikian, maka perlu anda pertimbangkan jika ingin
menggunakan celana ketat.
3. Menaruh Dompet di Saku Belakang Celana
3. Menaruh Dompet di Saku Belakang Celana
Biasa meletakkan
dompet di saku belakang celana? Waspadalah. Kebiasaan itu ternyata bisa
mempengaruhi saraf-saraf yang ada di tubuh. Para ahli mengungkapkan orang-orang
yang duduk dengan dompet di saku belakang celana memiliki risiko merusak
saraf-saraf kunci. Kondisi ini sudah menjadi sangat umum di masyarakat hingga
dijuluki dengan nama hip-pocket syndrome atau wallet-neuropathy. Laki-laki yang
selalu meletakkan dompet di saku belakangnya adalah kelompok yang paling
berisiko terkena kondisi ini.
Ahli fisioterapi menuturkan
adanya lonjakan jumlah laki-laki yang menderita atau mengeluhkan sakit punggung
bagian bawah, dan diduga posisi dompet menjadi penyebab utama kondisi ini.
“Saat ini semakin banyak pasien saya yang datang ke klinik dengan keluhan
seperti itu. Kondisi ini dipicu oleh posisi dompet yang menekan saraf di
belakang tubuh dan seiring waktu bisa menyebabkan linu panggul,” ujar Julian
Forth, seorang fisioterapis di Buckhurst Hill, Essex, seperti dikutip dari
BBCNews, Senin (14/3/2011).
Forth mengungkapkan dompet
tersebut akan menekan saraf-saraf di tubuh baik pada saat orang mengemudi atau
ketika duduk di tempat kerja. Kondisi ini juga bisa mengakibatkan rasa sakit
atau mati rasa pada pergelangan kaki, kaki bagian bawah dan menimbulkan rasa
sakit saat berjalan, duduk atau berbaring. Jika seseorang meletakkan dompet di
saku belakang, maka akan menimbulkan ketidakseimbangan yang secara tidak sadar
melibatkan otot, tulang dan yang paling penting adalah sistem saraf.
Ketidakseimbangan ini membuat seseorang duduk cenderung miring dan mencoba
untuk tetap menjaga keseimbangan yang berpusat pada panggul.
Kondisi ini
kemungkinan melibatkan satu atau dua kurva kompensasi dari tulang belakang yang
membuat posisinya menjadi tidak sejajar. Secara tidak sadar hal ini akan
membuat bahu menjadi merosot. Itulah sebabnya meletakkan dompet di saku
belakang bisa menyebabkan nyeri pada leher, punggung dan juga bahu. Jika
laki-laki berpikir bahwa ia tidak mengalami keluhan apapun, sebaiknya tetap
menghindari kebiasaan tersebut.
Meski demikian ada
beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari risiko gangguan saraf,
seperti dikutip dari siouxcityjournal.com yaitu:
- Melakukan sedikit peregangan
sebelum duduk
- Mengeluarkan dompet dari
saku belakang sebelum duduk meskipun dompet tersebut tidak tebal
- Meletakkan dompet pada tempat
alternatif lainnya seperti saku jaket atau di dalam tas
- Duduklah dengan nyaman di kursi
atau sofa dengan permukaan yang datar sehingga tidak mengganggu saraf dan
struktur tulang serta ototnya benar
- Jika sudah timbul keluhan
sebaiknya segera konsultasikan dengan fisioterapis untuk memperbaiki
postur tubuh dan tidak memperburuk keadaan.
4. Membunyikan Tulang
Leher/Badan Lainnya
Memutar kepala
setelah dipijat atau saat leher terasa pegal memang sangat menyenangkan. Kepala
merasa lebih enteng dan rasa sakit yang ada di kepala apakah itu pusing atau
sakit kepala, umumnya segera hilang setelah terdengar bunyi tersebut.
Padahal, kebiasaan
itu mempunyai akibat sampingan yang cukup berbahaya. Salah satunya, syaraf bisa
terjepit di sela-sela tulang ekor leher. Menurut Brian Cassaza, M.D, dari
Universitas California, Amerika, bila salah urat syaraf terjepit di antara
tulang ekor leher. Maka, efeknya bisa bemacam-macam, tergantung dari jaringan
saraf itu menuju ke mana. Tapi, pada umumnya, akan mengakibatkan organ tubuh
seperti kaki dan tangan sulit dikomando oleh otak. Orang yang mengalami hal
tersebut, biasanya berjalan seperti robot, karena, otak gagal memberi instruksi
kepada organ-organ tubuh untuk melakukan apa yang diiinginkan.
Berjalan seperti
robot merupakan suatu hal yang tidak menyenangkan, jika orang itu menggunakan
sandal, dapat dipastikan bahwa sandalnya akan mudah terlepas dari telapak
kakinya, akibat jari-jari tidak mampu menekan bagian dasar sandal. Atau, bila
makan harus disuapi. Karena, tangan sulit sekali membawa sendok hingga ke ujung
bibir, sebagaimana layaknya orang sedang menyuap makanan ke dalam mulut.
Sama halnya dengan
membunyikan tulang leher, gerakan membunyikan buku-buku jari juga merupakan
kebiasaan yang salah karena menyalahi aturan persendian normalnya dan dapat
menghancurkan tulang-tulang rawan di dalamnya.Jika kebiasaan ini dilakukan
terus menerus maka dapat menimbulkan penyakit sendi yang kronis di kemudian
hari.
Nah solusinya klo mau
menghilangkan pegal tanpa “kretek-kretek”
1. Neck Side Stretch
Duduk tegak, pandangan lurus ke depan, lalu gerakkan kepala ke kanan. Dengan tangan kanan, tarik kepala ke arah kanan dengan pelan untuk melenturkan otot-otot leher samping. Tahan posisi ini selama 10 detik dan ulangi 3 kali. Lakukan hal yang sama ke arah kiri.
1. Neck Side Stretch
Duduk tegak, pandangan lurus ke depan, lalu gerakkan kepala ke kanan. Dengan tangan kanan, tarik kepala ke arah kanan dengan pelan untuk melenturkan otot-otot leher samping. Tahan posisi ini selama 10 detik dan ulangi 3 kali. Lakukan hal yang sama ke arah kiri.
2. Back Stretch
Duduk tegak, pandangan lurus ke depan, lalu letakkan kedua tangan di belakang kepala. Tarik napas dalam-dalam sambil membusungkan dada. Tahan postur ini selama 10 detik, ulangi 3 kali.
Duduk tegak, pandangan lurus ke depan, lalu letakkan kedua tangan di belakang kepala. Tarik napas dalam-dalam sambil membusungkan dada. Tahan postur ini selama 10 detik, ulangi 3 kali.
3. Wrist Extension
Stretch
Ulurkan tangan kanan lurus ke depan. Tekuk tangan pada pergelangan sehingga telapak mengarah ke bawah. Dengan tangan kiri, tarik telapak dan jemari kanan ke arah Anda. Tahan selama 20-15 detik dan ulangi 2-3 kali. Lakukan hal yang sama dengan tangan kiri.
Ulurkan tangan kanan lurus ke depan. Tekuk tangan pada pergelangan sehingga telapak mengarah ke bawah. Dengan tangan kiri, tarik telapak dan jemari kanan ke arah Anda. Tahan selama 20-15 detik dan ulangi 2-3 kali. Lakukan hal yang sama dengan tangan kiri.
4. Wrist Flexion
Strech
Ulurkan tangan kanan lurus ke depan. Tekuk tangan pada pergelangan sehingga telapak mengarah ke atas. Dengan tangan kiri, tarik telapak dan jemari kanan ke arah Anda. Tahan selama 10-15 detik, ulangi 2-3 kali. Lakukan hal yang sama dengan tangan kiri.
Ulurkan tangan kanan lurus ke depan. Tekuk tangan pada pergelangan sehingga telapak mengarah ke atas. Dengan tangan kiri, tarik telapak dan jemari kanan ke arah Anda. Tahan selama 10-15 detik, ulangi 2-3 kali. Lakukan hal yang sama dengan tangan kiri.
5. Back Extension
Stretch
Sambil berdiri, ulurkan kedua tangan lurus ke belakang. Genggam kedua tangan lalu tarik ke atas sambil membusungkan dada. Tahan selama 10-15 detik, ulangi 2-3 kali.
Sambil berdiri, ulurkan kedua tangan lurus ke belakang. Genggam kedua tangan lalu tarik ke atas sambil membusungkan dada. Tahan selama 10-15 detik, ulangi 2-3 kali.
6. Front Flexion
Stretch
Duduk tegak, lalu ulurkan kedua tangan lurus ke depan. Dorong kedua tangan ke depan sambil menekan perut. Tahan selama 10-15 detik, ulangi 2-3 kali.
Duduk tegak, lalu ulurkan kedua tangan lurus ke depan. Dorong kedua tangan ke depan sambil menekan perut. Tahan selama 10-15 detik, ulangi 2-3 kali.
7. Chair Squat
Dimulai dengan berdiri tegak, kedua tangan diangkat lurus ke depan. Dengan perlahan, dorong bokong Anda ke arah kursi seolah akan duduk, tetapi berhenti sebelum bokong menyentuh kursi. Lalu naik kembali ke posisi semula. Lakukan 10-15 kali sebanyak 3 set.
Dimulai dengan berdiri tegak, kedua tangan diangkat lurus ke depan. Dengan perlahan, dorong bokong Anda ke arah kursi seolah akan duduk, tetapi berhenti sebelum bokong menyentuh kursi. Lalu naik kembali ke posisi semula. Lakukan 10-15 kali sebanyak 3 set.
8. Open And Close
Hands
Dalam posisi duduk tegak, tekuk kedua telapak tangan Anda dan tahan selama beberapa detik. Kemudian buka kedua telapak tangan sambil berdiri melemaskan jemari sejauh mungkin.
Dalam posisi duduk tegak, tekuk kedua telapak tangan Anda dan tahan selama beberapa detik. Kemudian buka kedua telapak tangan sambil berdiri melemaskan jemari sejauh mungkin.
9. Desk Chest Press
Letakkan kedua tangan yang terulur sejauh dada di ujung meja dengan badan lurus, dada tegak. Turunkan dengan pelan badan Anda dengan menekuk siku ke arah luar sampai tegak lurus dengan tubuh Anda, lalu kembali ke posisi semula. Lakukan 10-15 kali sebanyak 3 set.
Letakkan kedua tangan yang terulur sejauh dada di ujung meja dengan badan lurus, dada tegak. Turunkan dengan pelan badan Anda dengan menekuk siku ke arah luar sampai tegak lurus dengan tubuh Anda, lalu kembali ke posisi semula. Lakukan 10-15 kali sebanyak 3 set.
DARI MANA ASALNYA
BUNYI “KRETEK” ITU???
Para ilmuwan biomedis
telah mempelajari apa yang sebenarnya terjadi ketika Anda menekuk tulang sendi
jari dengan menggunakan mikrofon yang sensitif (untuk mendengarkan dan
menganalisis bunyi) dan ukuran bunyi (untuk mengukur jumlah tarikan pada jari).
Mereka menemukan bahwa dua suara yang terpisah biasanya muncul ketika Anda
membuyikan buku jari. Buku jari adalah sendi yang membuat jari Anda dapat
ditekuk. Di dalam ruang sendi di antara tulan-tulang terdapat cairan dan ikatan
sendi (ligamen) di setiap sisi ruang sendi yang menyatukan tulang.
Ketika Anda menarik
jari (“menceklek” sendi), Anda membuat ruang sendi makin besar. Akibatnya,
tekanan dalam ruang sendi makin menurun. Segera saja, ikatan sendi tersedot ke
dalam. Ketika tekanan menurun,muncullah gelembung (paling sering karbon
dioksida), hanya dalam satu per ribuan detik. Ketika muncul, gas ini akan
menimbulkan bunyi letupan yang merupakan suara pertama.
Gelembung itu mengisi
15% ruang sendi yang sekarang menjadi lebih besar. Karena ruang sendi mendadak
diisi oleh gelembung, cairannya tiba-tiba mendorong ikatan sendi dan
mendorongnya ke posisi semula. Pada saat ligamen “didorong kembali” muncullah
bunyi kedua. Energi yang hilang dalam sendi sangat rendah, sekitar 7% dari yang
Anda perlukan untuk merusak tulang rawan. Namun, jika Anda sering melakukannya,
itu akan menjadi cerita yang jauh berbeda.
Sebuah penelitian
dilakukan oleh Dr. Daniel Unger, yang telah membunyikan buku jari tangan
kirinya selama 50 tahun. Ia kemudia membandingkan tangan kiri (buku sendi yang
sering dibunyikan) dengan tangan kanannya (yang tidak pernah dibunyikan).
Tangan kirinya tidak terkena artritis, sama seperti tangan kanannya, namun satu
orang merupakan sampel yang sangat kecil.
Penelitian lain
meneliti 300 orang yang telah membunyikan buku jarinya selama 35 tahun. Tidak
ada kasus artritis pada tangan mereka. Mereka memang memiliki sendi yang
membesar (bukan masalah besar). Namun, hal yang mengejutkan adalah tangan
mereka lebih lemah, kekuatan tangan mereka seperempat kekuatan yang
seharusanya!
Jadi, membunyikan
buku jari tidak menggangu Anda dalam waktu singkat, namun 35 tahun dari
sekarang, Anda mungkin tidak akan dapat membuka botol selai! Bagaimana pendapat
Anda? Masih mau “menceklek” buku jari Anda lagi?
5. Mandi Malam Hari
MANDI adalah salah
satu upaya membersihkan badan. Mandi biasanya dilakukan sehari 2 kali, yakni
pagi setelah bangun tidur dan sore hari sepulang dari aktivitas seharian. Mandi
jarang dilakukan pada malam hari, kecuali bagi mereka yang pada sore hari tidak
sempat mandi karena ada pekerjaan sampai agak malam. Lalu apakah mandi malam
berefek buruk bagi kesehatan?
Menurut dr.Cici Lia
Novita, mandi pada malam hari sebenarnya tidak
membawa dampak negatif bagi kesehatan bagi orang yang tidak mempunyai riwayat
penyakit tertentu seperti rematik, jantung dan asma. Ia mengakui, jika waktu malam hari itu udara
khususnya di Indonesia kelembabannya lebih tinggi sehingga bila tubuh yang
sudah kedinginan diberi air dingin akan menjadi kaku. “Tidak masalah, selama
kondisi tubuh sehat dan tidak ada penyakit rematik, jantung dan asma,” ujarnya.
Bagi
penderita penyakit rematik memang tidak dianjurkan untuk mandi malam hari, karena dengan semakin dinginnya tubuh
dan sendi akan membuat sendi-sendi yang terkena rematik menjadi kaku sehingga
akan timbul rasa sakit yang kita kenal sebagai serangan rematik. “Makanya jika
bisa mandi lebih pagi kenapa harus selalu mandi di malam hari, agar tubuh jadi
tidak kedinginan. Untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan,” ujar lulusan
Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada UGM) ini.
Sebenarnya
kebiasaan mandi malam tidak berpengaruh secara langsung terhadap timbulnya
penyakit rematik. Mandi malam akan berpengaruh terhadap timbulnya nyeri sendi
jika memang sudah memiliki riwayat penyakit rematik sebelumnya. Hal tersebut berkaitan dengan menyempitnya
pembuluh darah akibat hawa dingin yang akan berpengaruh pada kurang
tersuplainya oksigen ke sendi sehingga terjadilah nyeri.
Namun, ada baiknya
jika cuaca dingin, mandi malam hari menggunakan air yang hangat dan ketika
badan tidak sedang sakit. “Kalaupun rematik, kalau pakai hangat sebenarnya
tidak masalah. Apalagi, jika kondisi tubuh sedang gerah dan lelah. Karena mandi
akan membuat tidur lebih nyenyak,” ujar dr Cici.
Mengenai mandi malam
bagi ibu hamil, dr Cici mengatakan sama saja. Hanya saja, sebaiknya menggunakan
air hangat karena biasanya pada saat hamil pembuluh darah menyempit dan ini
juga terjadi pada tubuh dalam keadaan dingin. “Makanya dengan air hangat akan
mencegah risiko terjadinya sakit kepala. Karena air hangat bisa memperlebar kembali
pembuluh darah yang menyempit,” terangnya. Pada pagi hari pun demikian. Jika
kondisi cuaca dingin, ada baiknya bagi penderita rematik untuk mandi air
hangat. “Jadi bukan karena malam atau siang, tapi karena suhu air dan udara
saja,” ujarnya.
Lalu bagaimana kita
mengetahui jika kita memiliki rematik? Ia menjelaskan, salah satu gejala
rematik adalah seseorang yang sering merasakan nyeri sendi pada pagi hari,
nyeri sendi saat baru bergerak. Penyakit ini bisa menimpa semua usia, namun
berisiko pada usia lanjut dan orang yang memiliki berat badan berlebih.
Rematik, kata dr
Cici, sebenarnya terdiri dari beberapa jenis. Jenis-jenis rematik tersebut
bergantung pada penyebab terjadinya rematik. Sebagian besar rematik disebabkan
oleh adanya peradangan pada sendi. Peradangan sendi ini pun dapat terjadi mulai
dari kekurangan hormon estrogen, faktor genetik, osteoporosis, dan lainnya
Ditanya soal makanan, sebenarnya tidak ada pantangan khusus untuk makanan.
Biasanya yang terkait dengan pola makan ada penyakit asam urat. “Gejalanya
memang mirip dengan rematik,” ujarnya.
Sumber :
SatEky13@kaskus
0 komentar:
Posting Komentar